menyingsing lengan baju
walau hari memiliki dingin diluar adat biasa
meniti berandanya yang semalaman dihuni
oleh lahirnya pelantun-pelantun bermunculan
nyaris dijenuhkan pengulangan demi pengulangan
demi hasrat menggapai indahnya sebentuk karya
lakunya kini telah jamak dilihat
pengagum yang sejak awal mengerti tentangnya
namun selengkap baginya juga mendekat
cibiran demi cibiran akan kenampakan
yang dibikinnya tak lebih dari sebulir polong busuk
masih jauh dari layak untuk bisa dipungutnya
unggahannya masih setia di atas
menemani sesak gemuruhnya arti juang yang dipertanyakan
elusan demi elusan tanpa disadar hingga sesegera mengubah
tubuh itu dapat mendongak dan bangkit kembali
seperti tidurnya yang kemudian juga akan bangun
perginya yang juga selalu ingat tempat kemana ia pulang
namun ini adalah dera gugusan ion yang baginya tak berbentuk
ia bukan memilih
untuk mendekati yang terbaik baginya
mendekatkan pada telinga yang terhubung erat
pada pemilik hati yang sepanjang waktu terbuka baginya
sedikit pintanya bukan tentang apa yang layak ia dapatkan
juga bukan amarah akan haknya yang seolah terampas petualangan
bukan pula yang hal yang aneh kecuali
" tunjukkan sesuatu itu ...."
bagian yang sangat menjadi "sesuatu"
setelah cintanya paham akan maksudnya bukan hanya
senyumnya......
0 comments:
Post a Comment