Para pembaca sudah dilihat oleh penulis sebagai orang-orang yang membaca dan jumlahnya tidak cuma satu, baik itu manusia nyata ataupun mesin pembaca.
Para penulis juga tidak ubanya sebagai jumlah yang menyatakan banyaknya orang tidak cuma sendirian.
Para penari yang menunggu isyarat sudah menggambarkan jamak wajah terlatih membawakan tarian yang gemulai.
Para pendengar tak lain dan tak bukan adalah mereka yang setia menggunakan telinga sebagai organ dengarnya untuk menerima informasi yang berarti karena ditunggu oleh mereka bersama.
Para penonton juga demikian mereka menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri bersama yang lain meskipun mereka semua juga mendengar tetapi mata mereka tetap terarah.
Para pemain sebagai bagian obyek dan juga subyek di sana bersama-sama mengemas permainan sedemikian agar mereka dapan melakoni sebuah permainan terbaiknya secara bersama dan tidak sendiri.
Para pemasak bersama para penyajinya mengubah daging menjadi sajian bola-bola makanan lezat yang sangat dipastikan digemari oleh para pelahap hingga mereka semua sama-sama kenyang tidak ada satu pun yang lapar.
Dari sekian banyak para semua ternyata bercerita jamak dan sebagian sangat banyak namun diakhirnya ada pula para yang tidak utuh dan baru sadar setelah menonton acara siaran seperti terganggu dan baru semua tersadar karena para bolanya sedikit bergeser mungkin karena alam, dan para bola itu bentuknya tetap utuh hanya setengah bola, dipikir-pikir kasian juga dia , masih mending paralayang... melayang-layang....
0 comments:
Post a Comment