Saturday, July 9, 2022

Ruas 🏡 Ceritae 🛫 Doang..

aku tahu dimana engkau harus berada dengan sekepala perasan mengambang yang ada berdua menantimu dalam tugas yang mulia seakan mengatakan kapan kepulanganmu dari Dubai telah sangat menjemukan untuk dinanti selama kepergian ke Fosbury,-nanti apalagi yang bisa kuucap akankah sama dengan kedatanganmu dari Oxenwood? Mereka itu hanya menantimu bukan untuk meminta-minta apalagi merepotkanmu, baginya yang berarti tak lain kecuali terima kasih atas bulan demi bulan hingga lahir dia bidadari kecil yang sangat kau tunggu.

kumemandanginya dengan sekapur sirih ditangannya lalu kuberpaling sejenak menjauh dari ketermenungannya sambil menyecap rasa yang disukanya sekian lama mengeja arti dari setiap kecapan walau sejujurnya samasekali sulit untuk mengatakan rasa suka akan hal semacam itu.

kucing bolang tidak mencari liang karena bukan kehangatan semacam itu yang dicari-cari olehnya semacam keriangan bemandi kipunya debu para anak-anak ayam bersama induknya tetap saja bulunya bebas dari kekotoran tanpa ada yang melekat saat ia usai dan meninggalkan tempat itu.

aku sangat ingin mendengar suaranya sambil duduk dibangku kayu disampingnya, mendengar bagaimana ia berdiam akan semua yang telah menjadi cerita viral di dunia maya tentang buah hatinya yang kebanggaan itu harusnya bisa menjadi miliknya, kuingin ia mendaraskan dongeng terindah seperti dulu ketika meninabobokkan dengan belaian kelembutan tangannya....

ada yang tetap kuyakini akan kesadarannya yang tidak menghilang dan membiarkan ia hanya raganya menimang buah pinang sepanjang hari, seperti kuyakini bahwa ia tetap mendengar semua suara yang dimainkan dan diputar orang disekelilingya meskipun berseberang ruang dari tempatnya menyandarkan punggungnya yang semakin renta.

tak kurang bagaimana ia masihmumpuni  membungkam nyanyian perayap yang bisa menyanyi di dinding-dinding yang mengelilingi dan juga yang ada di langit-langit, dengan pranala penalarannya yang tidak hanya terlampir tetapi melekat dalam kekuatan dan ketajamannya mengolah rasa dan pikir menempuh ulir semilir arah angin membawa dirinya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

sekembalinya tampak poci yang terisi...

isyarat hati menanti sapa membawa rasa berani mendekati

panjang lebar urai kata dijabarkan tak selama usapannya pada selembar daun sirih

melipat sebelum kunyahan bukan hanya tidak menghindari kata yang merepotkan

dia mengurai sosok yang mencari-cari bentuk bagaimana dirinya bisa dibentuk........

namun menyayangkannya karena takut kembali ke masa lalu yang baginya tidak mungkin

namun semua yang menjadikannya mungkin tidak mampu dilhatnya karena sebenarnya penutup-

penutup yang tak kunjung diketahuinya itu tak lebih dari tanda titik.

0 comments:

Post a Comment