This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, July 24, 2021

Oegy Ca

 ttach

tdjg  jhhg

fgfh 

fhfghg htg

sfdsg jf
dgfhf j

Sisi Lain

Singgah sana 

Lepas dari semua pandangan 

Tampak sudah layak 

Untuk jadi sebutan 

Apalagi selain dipatrikan

Tidak mendapat perhatian


Sudah tidak lagi perlu 

Menutupi dalamnya gelap 

Delusi dan ilusi yang hanya akan mengisi 

Ruang kepala ditunjuk mereka rupa 

Tandas alasan tanpa cahaya memberi bentuk 


Ujung raihan tangan kerdil 

Tempat terjauh hingga tertinggi

Titik lompatan itu tak mungkin tergambar

Seperti tegukan kopi tanpa gula dan pemanis 

Semua tetap sama dengan 

Ujung yang digapai oleh ia yang tertinggi 

Inilah sisi lain tempat itu 

Yang disebut sangat gelap ... di dalam sana


Muasal simuram pengibar durjana 

Menyela cerita menonjolkan keakuan selayak dirinya dipenuhi kekuatan terdepan 

Pada wajah kekinian dari bentuk masa lalu membabibutakan kata dijadikan lompatan dengan tuduhan disemak-semak... itu 

Praduga orang dibiarkannya sebagai reaksi sewajar dirinya sesuka hati melempar daun-daun gatal dijadikannya tissu mengusap tanpa mampu mengering sisa luapan dirinya 

Akankah gelap tetap disana.....? Orang hanya berani untuk kembali diam tidak melihat lagi sisi yang  telah menjadi misteri  itu...


Bagian Bagan Aktualisasi

Rampai berasal dari pohon 

Dipetik dalam kurun berjangka 

Dihitung dari awal bunga terserbukkan 

Situa dan simuda telah duduk disana 

Bersama menyukai sambal yang menamainya

Pelengkap pedas dengan keasamannya 

Menyatukan gorengan sekulit kering 

Melekatkan gurihnya unggas utuh 

Menjadi bagian -bagian piring hidangan 

Bersampingan sayatan gempal ikan tanpa 

Menyertakan ekor panjangnya....

Kenyataan itu bukan lagi di sni 

Ia telah berlari jadi cerita sejarah ...

Terpisah dalam ruang dengar 

Cerita itu  menarikan lutut -lutut 

Lincah dan selentur karet  mampu dibuat 

Sama jam berjumlah mereka miliki dalam sehari,  tetap tidak sama yang mereka dapat lakukan memilah bahan - bahan usang dan menempatkannya di dalam bagan 

Cerita mengisah ipar bisa singgah di istana seperti negeri dongeng, jauh dari mengerti sejarah punya bagian ambisi digilirkan gerayang nalar bercampur aduk di dalam fantasi kekanakkan... telah menjadi pilihan pendongeng gila itu menghipnotis legalitas yang dipertanyakan kenormalannya.


Pergi Bayar

Jauh jauh is telah merelakan dirinya 

Demikian keadaan yang membuatnya telah datang....

Tidak sempat satu orang pun melihat menaiki apa ia hingga sampai di tempat ini 

Tempuh yang memakan banyak waktu mencengankannya untuk siapa saja yang saat itu menyaksikan tubuhnya tanpa sedikit menampakkan kelelahan...

Beruntun tanya barisan mata ingin mengeja seakan sia -sia tanpa setetes keringat atau secercah pertanda dapat tampak oleh mereka... hingga berbalik berbalik semua keingintahuan itu memandang dirinya masing -masing, yang kini sedang berada dimana...

Terperangah sudah semua wajah dibuat ..

Menyadari dirinya telah bagai dilucuti apalagi usai rasa penasaran yang tanpa henti mencari tahu adakah hunusan senjata pusaka atau pertanda itu yang mampu menghantar kedatangannya di tempat itu.....

Berpandangan semua mata ...

Lalu mengangguk tanpa ada aba aba 

Saling mengangguk memberi hormat tanpa membuat persetujuan lagi....

Sadar mana tempat yang dipijaki bersama, yang ditempati telah menahun itu adalah...bernama  pemilik yang punya kuasa ...

Penanya itu semua yang kini sedang berdiam juga duduk dengan menanti sebuah jawaban tanpa sedikit saja punya suara yang dapat didengar....


seakan-akan

dibilang suka
masih juga belum
diomongin ogah
juga tidak mungkin
mata dosennya keren
hidung cukuplah mancung
bibirnya manislah pula
cuma ada sayang bagian mata
itu mata kuliahnya bikin puyeng


On Clay



Disana sebuah motif terbentuk 

Dari sana pula bentuk itu berjalan 

Ditempat  tidak jauh bergeser 

Dikit-dikit dan perlahan sekali seperti akar tumbuh 

Delapan belas April tahun lalu ini sudah dua kali musim berganti 

Semakin terasa setelah beberapa minggu terlewati tepatnya pada sembilan belas Juni 

Setengah ketidak tahuan yang menjadi bahan tanya setiap mulut tidak lain adalah photo buram pada suatu dinding tempat berlalunya mereka semua pendatang....

Itu tiada rencana dan perumusan diletakkan di tempat itu hingga menjadikannya daya tarik melebihi para penjaja cantik yang mengumbar lekuk -lekuk  badanya demi memantik pengunjung YANG semakin ramai....

Gambaran ini sebiasa saja, tampak biasa bahkan kusam seperti lempung tempat pijakan para pemilik wajah dalam gambar buram itu....