Friday, July 21, 2023

Bekel Macan

Arah yang dibuat dalam memajukan mobilnya tidak ubahnya seperti mainan masa kecil melambungkan bola karet ke depan dengan menjaga jarak letak keong -keong kecil yang mengumpul tertelungkup untuk menghindari tubrukan hingga tiada yang tercecer atau menjauh dari jangkauannya...

Kita pikir saja hal itu tiada hubungan dengan bagian lain yang menadahkan tangannya mengarah kepada semua pemakai jalan yang semakin ramai dengan berala1s kaki bermacam gaya dan brand.

Pada bagian dimana pernah tergambar darah merah itu mengucur deras hingga sisa ceceran dari peristiwannya terbidik dan terviralkan oleh pengguna yang mungkin kebetulan lewat dan sebatas iseng....

Alih-alih tanpa Tujuan melihat dan melakukan hal yang tidak terpikir sebagai pencurian peristiwa dengan mata kepalanya sendiri tiada tendensi lebih apa pun...

==

Orang menduga agar tidak terjadi ketidaknyamanan dari sisi-sisi pengampu untuk bisa dengan gesit mencegah penebalan naik ke atas kepalanya hingga melewati genting, lekat menjadi kewajarannya.

Pelengkap gagasan dimunculkan olehnya begitu saja menandai pembayang bola seutuh bundaran yang menjadi pusat kota itu digambar banyak media hingga dengan spidol dan pensil kecil.

^^^

Mereka yang konon dikategorikan telah lulus mengarungi luas dan ganasnya samudera luas demi lika-kikunya juang sang tahta dan pundi -pundi negeri hingga mencari  rempah-rempah masih bisa dengan senyum ketika ditanya sesal..

ARif bukan ukuran seolah pilihan lain yang diberikan jaman, tiada giliranmu untuk mundur jika saat itu adalah dirimu, yang ada maju ke depan untuk mengisi langkah mengikuti arah anginnya titah.

~~~

~~~

Berani masuk menuju ke bagian yang lebih dalam isi kepala bisa berandai-andai sebagai mula, pastilah sebanding dengan enegi yang punya hukum kekekalan tanpa perlu ada yang bisa jadi semakin ringan karena pergerakannya..

Tidak butuh mobil mewah jika hanya untuk disebut pejalan kaki, untuk itu juga tiada perlu menengok kiri dan kanan sebelum portrays pada istilah yang benar atau menyeberang untuk sekedar bertanya kepada pejalan kaki lain.

#

Masih semu bagi mereka bila dengan kisah siwa dan aneka dongeng ternama, yang di atas tidak kunjung mendekat agar setidaknya segera mulai turun ke bagian yang lebih bawah dan dekat agar terengkuh nalar belia menjamah mimpi dalam logika dan sentuhan masanya....

Roti mari masih kering di atas gelas untuk melihat bagaimana melunaknya bukan pemandangan yang sulit untuk dicari -cari, begitu bayi tanpa gigi pun mudah mencerna dan meradakan walau dalam sekali celupan...

(***)

<dongeng adik ingin tidur >

Dahulu kala, ada seekor harimau bernama Si Terbangun yang hidup di hutan. Si Terbangun adalah harimau yang sangat kuat dan buas, tetapi dia juga sangat ngantuk. Setiap hari, Si Terbangun akan tidur selama berjam-jam.


Suatu hari, Si Terbangun memutuskan untuk mencari mangsa. Dia berjalan di dalam hutan sambil mengendus-endus udara. Dia mencium bau kambing yang sangat lezat. Si Terbangun mengikuti bau kambing itu sampai dia menemukan sekelompok kambing yang sedang makan rumput.


Si Terbangun bersiap untuk menerkam kambing-kambing itu, tetapi dia terlalu ngantuk untuk bergerak. Dia hanya bisa berdiri di sana dan memandangi kambing-kambing itu. Kambing-kambing itu melihat Si Terbangun dan mereka mulai ketakutan. Mereka berlarian ke sana kemari, tetapi Si Terbangun tidak bisa mengejar mereka.


Si Terbangun akhirnya menyerah dan kembali ke sarangnya. Dia tidur selama berjam-jam dan dia tidak pernah makan kambing itu.


Keesokan harinya, Si Terbangun memutuskan untuk mencoba lagi. Dia berjalan di dalam hutan sambil mengendus-endus udara. Dia mencium bau rusa yang sangat lezat. Si Terbangun mengikuti bau rusa itu sampai dia menemukan seekor rusa yang sedang tidur.


Si Terbangun bersiap untuk menerkam rusa itu, tetapi dia terlalu ngantuk untuk bergerak. Dia hanya bisa berdiri di sana dan memandangi rusa itu. Rusa itu terbangun dan melihat Si Terbangun. Dia sangat ketakutan sehingga dia langsung berlari.


Si Terbangun tidak bisa mengejar rusa itu. Dia kembali ke sarangnya dan tidur selama berjam-jam.


Si Terbangun terus mencoba mencari mangsa, tetapi dia selalu gagal karena dia terlalu ngantuk. Akhirnya, Si Terbangun memutuskan untuk berhenti mencari mangsa dan hanya tidur saja


>

0 comments:

Post a Comment